Manajemen Pekerjaan dan Karir Disabilitas
Benih yang ditanam tidak dapat tumbuh tanpa daya pemeliharaan dari sinar matahari dan air. Dengan cara yang sama, karyawan tidak dapat tumbuh tanpa dukungan dari organisasi mereka. Dalam artikel kami sebelumnya, kami menjelajahi studi yang dilakukan oleh Asosiasi Manajer Federal yang memiliki pesan yang mengkhawatirkan: manajer dianggap tidak siap untuk mendorong lingkungan kerja di mana karyawan penyandang cacat dapat berkembang menjadi profesional yang berharga.
Pengangguran bagi individu penyandang disabilitas telah meningkat, meskipun ada dorongan legislatif yang kuat untuk menghapus praktik perekrutan yang diskriminatif.[i] Alasan yang jelas untuk hasil yang kontradiktif ini adalah kurangnya pendidikan disabilitas yang tepat dan advokasi di antara para manajer, sebuah argumen yang dikemukakan oleh Manajer Federal Studi Batas yang Tidak Perlu Asosiasi.
Untungnya, rintangan tersulit telah diselesaikan. Pemerintah Federal telah memberikan contoh selama tahun 1990-an, dimulai dengan disahkannya Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika. Presiden Clinton melanjutkan upayanya dengan Perintah Eksekutif 13163, komitmen untuk memberikan 100.000 pekerjaan Federal kepada penyandang disabilitas pada tahun 2005. Organisasi sekarang bertanggung jawab untuk mengikutinya, tidak hanya dengan praktik perekrutan yang adil, tetapi juga dengan membangun lingkungan kerja yang inklusif di mana penyandang disabilitas menerima dukungan yang diperlukan untuk maju dan berkembang.
Langkah pertama dan paling penting dalam memberikan dukungan bagi karyawan dengan gangguan mental atau fisik adalah mengevaluasi tingkat kompetensi mereka. Sifat misterius dan kompleks dari penyakit mental ditambah dengan manifestasi yang dipersonalisasi per individu menempatkan sangat penting pada kemampuan manajemen untuk menilai karyawan dan berbagai kemampuan mereka sebelum mencoba menciptakan dukungan lingkungan untuk mendorong pertumbuhan mereka. Banyak alat yang tersedia untuk mengukur kompetensi dan dapat diklasifikasikan berdasarkan bagaimana alat tersebut mengukur kemampuan seorang karyawan. Instrumen laporan diri, misalnya, mengandalkan kemampuan karyawan untuk menunjukkan bakat melalui kuesioner tertulis atau simulasi tempat kerja. Instrumen pemeringkat pengamat, di sisi lain,
Instrumen laporan diri paling berguna ketika seorang profesional kesehatan mental membantu seseorang mengembangkan keterampilan sosial di berbagai konteks sosial. Sementara lingkungan kerja dianggap sebagai konteks sosial, instrumen laporan diri tidak ideal karena memerlukan keterlibatan profesional kesehatan mental yang terlatih. Sebaliknya, instrumen pemeringkat pengamat bekerja dengan baik dalam konteks bisnis. Pengamat tidak perlu menjadi konselor profesional atau psikolog. Namun, mereka harus memiliki kesempatan besar untuk mengamati dan mempelajari tentang karyawan dan kondisinya sebelum memberikan penilaian. Manajer dan personel Sumber Daya Manusia lainnya adalah kandidat ideal untuk peran pengamat karena mereka memiliki banyak kesempatan untuk mengenal karyawan baru sebelum memberikan penilaian peringkat pengamat.
Setelah kompetensi seorang karyawan penyandang disabilitas dipastikan, Jual Jari Palsu Murah manajemen dapat mulai menyesuaikan budaya perusahaan dengan cara yang memaksimalkan kemampuan setiap orang untuk berpartisipasi, berkomunikasi, belajar, dan berkembang. Alat pengembangan karir dan pekerjaan disabilitas tersedia untuk membantu organisasi menilai kompetensi pekerja mereka, dan alat tersebut mewakili alat vital dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Sumber daya pelatihan dan pendidikan disabilitas lainnya dapat digunakan untuk menyebarkan kesadaran dalam organisasi yang beragam, pelengkap yang diperlukan untuk membantu penyandang disabilitas berkembang sebagai profesional di antara rekan-rekan mereka.
Pengangguran bagi individu penyandang disabilitas telah meningkat, meskipun ada dorongan legislatif yang kuat untuk menghapus praktik perekrutan yang diskriminatif.[i] Alasan yang jelas untuk hasil yang kontradiktif ini adalah kurangnya pendidikan disabilitas yang tepat dan advokasi di antara para manajer, sebuah argumen yang dikemukakan oleh Manajer Federal Studi Batas yang Tidak Perlu Asosiasi.
Untungnya, rintangan tersulit telah diselesaikan. Pemerintah Federal telah memberikan contoh selama tahun 1990-an, dimulai dengan disahkannya Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika. Presiden Clinton melanjutkan upayanya dengan Perintah Eksekutif 13163, komitmen untuk memberikan 100.000 pekerjaan Federal kepada penyandang disabilitas pada tahun 2005. Organisasi sekarang bertanggung jawab untuk mengikutinya, tidak hanya dengan praktik perekrutan yang adil, tetapi juga dengan membangun lingkungan kerja yang inklusif di mana penyandang disabilitas menerima dukungan yang diperlukan untuk maju dan berkembang.
Langkah pertama dan paling penting dalam memberikan dukungan bagi karyawan dengan gangguan mental atau fisik adalah mengevaluasi tingkat kompetensi mereka. Sifat misterius dan kompleks dari penyakit mental ditambah dengan manifestasi yang dipersonalisasi per individu menempatkan sangat penting pada kemampuan manajemen untuk menilai karyawan dan berbagai kemampuan mereka sebelum mencoba menciptakan dukungan lingkungan untuk mendorong pertumbuhan mereka. Banyak alat yang tersedia untuk mengukur kompetensi dan dapat diklasifikasikan berdasarkan bagaimana alat tersebut mengukur kemampuan seorang karyawan. Instrumen laporan diri, misalnya, mengandalkan kemampuan karyawan untuk menunjukkan bakat melalui kuesioner tertulis atau simulasi tempat kerja. Instrumen pemeringkat pengamat, di sisi lain,
Instrumen laporan diri paling berguna ketika seorang profesional kesehatan mental membantu seseorang mengembangkan keterampilan sosial di berbagai konteks sosial. Sementara lingkungan kerja dianggap sebagai konteks sosial, instrumen laporan diri tidak ideal karena memerlukan keterlibatan profesional kesehatan mental yang terlatih. Sebaliknya, instrumen pemeringkat pengamat bekerja dengan baik dalam konteks bisnis. Pengamat tidak perlu menjadi konselor profesional atau psikolog. Namun, mereka harus memiliki kesempatan besar untuk mengamati dan mempelajari tentang karyawan dan kondisinya sebelum memberikan penilaian. Manajer dan personel Sumber Daya Manusia lainnya adalah kandidat ideal untuk peran pengamat karena mereka memiliki banyak kesempatan untuk mengenal karyawan baru sebelum memberikan penilaian peringkat pengamat.
Setelah kompetensi seorang karyawan penyandang disabilitas dipastikan, Jual Jari Palsu Murah manajemen dapat mulai menyesuaikan budaya perusahaan dengan cara yang memaksimalkan kemampuan setiap orang untuk berpartisipasi, berkomunikasi, belajar, dan berkembang. Alat pengembangan karir dan pekerjaan disabilitas tersedia untuk membantu organisasi menilai kompetensi pekerja mereka, dan alat tersebut mewakili alat vital dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Sumber daya pelatihan dan pendidikan disabilitas lainnya dapat digunakan untuk menyebarkan kesadaran dalam organisasi yang beragam, pelengkap yang diperlukan untuk membantu penyandang disabilitas berkembang sebagai profesional di antara rekan-rekan mereka.
Komentar
Posting Komentar